Jatinangor (ANTARA) - Indonesia melalui Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) menggandeng Malaysia dan Thailand sepakat untuk menjajaki pengembangan pengolahan singkong di Sumedang, Jawa Barat.
"Kami sedang melirik pengembangan usaha berbasis pertanian yakni singkong di Sumedang," kata Ketua Umum Inkud, Herman Y.L. Wutun, di Jatinangor, Rabu.
Pihaknya menggandeng mitra dagang asal Malaysia dan Thailand untuk menjajaki pembangunan pabrik pengolahan singkong menjadi singkong olahan (chip).
Menurut Herman Wutun, pendirian pabrik tersebut sekaligus akan menjadi program kemitraan antara Inkud dengan koperasi pertanian di wilayah Jawa Barat.
"Kemitraan dengan asing juga sekaligus memungkinkan adanya transfer teknologi baru ke Indonesia," katanya.
Pihaknya telah merancang skema luas lahan inti 400 ha dan 1.000 ha lahan plasma di wilayah Sumedang, Jawa Barat.
"Pabrik ini rencananya akan dibangun dengan luas 6.600 meter persegi, dan untuk mewujudkan hal ini kami melibatkan mitra dagang asal Malaysia dan Thailand," katanya.
Herman menambahkan, ke depat wilayah Sumedang dan sekitarnya diproyeksikan menjadi basis penghasil singkong olahan (chip) yang akan diekspor ke China, Korea Selatan, dan Jepang.
Meski begitu, ia menegaskan, hal itu tidak menutup peluang bagi daerah lain untuk mengembangkan hal serupa.
"Kami juga sedang mengupayakan daerah lain menjadi basis pengolahan singkong antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan," katanya.
Herman Wutun mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan berbagai sektor usaha lokal dan internasional dalam upaya memformulasi usaha yang bisa diserap oleh 13,4 juta anggota dan jaringannya yang berbasis koperasi.
source