Honda yang telah sukses dengan industri outomobilnya kini mulai merambah pasar industri pesawat terbang, Honda berharap suksesnya dalam efisiensi outomobil bisa diikuti oleh industri garapan barunya ini. Honda mengeluarkan prototipe pesawat jet super ringan dengan efisiensi bahan bakar hingga 20% dibanding pesawat jet konvensional. Desainnya yang menggunakan material komposit berkualitas, tidak hanya membuat pesawat ini lebih hemat tapi juga lebih cepat dan lebih senyap dibanding pesawat sejenis dikelasnya.
Rencana honda ini diberi nama "The HondaJet" desainnya menggunakan material komposit yang menggunakan komposisi Carbon fiber dan damar yang mengurangi beratnya secara signifikan. Material ini awalnya tidak digunakan dalam industri pesawat, tetapi lebih populer pada industri kecil rumahan yang mensuplai kelengkapan pesawat. Namun, pemain besar seperti Airbus dan Boeing mulai melirik keuntungan menggunakan bahan ini.
Bahan komposit ini tidak hanya membuat pesawat jadi lebih ringan, tetapi juga membuat sifat unik pada pesawat yaitu mengurangi gesekan pada pesawat. Honda yang terkenal dengan inovasinya ini membuat ide inovativ dengan meletakkan mesin jet ini disebelah atas sayap pesawat.
Bentuk pesawat terbang ini memungkinkan udara bergerak secara halus disekitar bodi luar pesawat ini. Aliran udara ini disebut "Natural laminar flow". Dengan prototipe jet ini honda masih terus berimprovisasi seberapa jauh Laminar flow bisa memperpanjang badan dan sayap pesawat.
Mesin pesawat ini juga inovatif. Di desain oleh GE, mesin ini memiliki 'high air compresion ratio' yang tidak biasa. Software 'fluid dynamic' teknologi canggih digunakan untuk mengoptimasi aliran udara yang memaksimalisasi performa pesawat ini.
The HondaJet, memiliki lima kursi untuk enam penumpang, yang penerbangan pertamanya kemungkinan dilakukan akhir bulan dan diharapkan dapat dilempar kepasaran pada akhir tahun ini.