Amerika Serikat semakin gencar menekan organisasi internasional yang tidak sejalan dengan kebijakan Gedung Putih.
Washington semakin serius untuk menghentikan kucuran dana bagi UNESCO sebagai reaksi atas keputusan pengakuan organisasi PBB terhadap Palestina sebagai anggota penuh.
“Keputusan UNESCO akui Palestina sangat disesalkan dan prematur”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland Senin (31/10). Saat ini, Amerika Serikat menyuplai 22 persen dana UNESCO.
Pada 5 Oktober lalu, komite eksekutif UNESCO men
dukung keanggotaan penuh Palestina. Keputusan tersebut masih harus disetujui oleh Majelis Umum PBB.
Sebelumnya, Pemimpin Otorita Palestna, Mahmoud Abbas (23/9) mengajukan permohonan keanggotaan penuh Palestina kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon, sekaligus deklarasi kemerdekaan Palestina berdasarkan perbatasan 1967.
Amerika Serikat berulangkali mengancam akan memveto permohonan Palestina itu di Dewan Keamanan PBB. Meski demikian Washington tidak memiliki veto di UNESCO.
Hingga kini lebih dari 100 negara telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara independen berdasarkan garis perbatasan 1967.